Di layar TV itu bekas pemain sinetron sedang menjajakan kerudung dagangannya ketika lelaki pendek di sebelah saya berteriak keras, "Aku memang tak bisa ..."
Tak bisa tidak, saya terkejut dan menoleh. Dia, yang bertopi gelap, menutupkan matanya. Kupingnya disumpal headphone.
Oh dia sedang bersenandung rupanya.
Dia seperti berhenti bergumam. Nada suaranya lebih normal sewaktu dia berkata, "Lagi tekan Palmerah. Enteni aku ngisor wit ringin wae, yo."