Natal aman, masyarakat nyaman

Ilustrasi oleh Agung Supriyanto/Beritagar.id

 

Masih ada kehidupan yang rukun antar umat beragama di tengah masyarakat kita. Kita bisa melihat gambar kerukunan itu pada hari-hari perayaan Natal 2016.

Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI) Maluku, misal, mengerahkan 50 anggota remaja masjid untuk menjaga keamanan ibadah di sejumlah gereja di Ambon. Sedangkan GPI mengerahkan 30 orang.

"Ini sudah menjadi tradisi kita di Ambon, kami hanya ingin menunjukan bahwa toleransi antarumat beragama di Maluku itu sangat indah," kata Ketua BKPRMI Maluku Zulkifli seperti dikutip Kompas.

Sejumlah muslim juga menjaga keamanaan ibadat di beberapa gereja di Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan. Gerakan Pemuda Ansor menyiapkan seribu Bantuan NU Serba Guna (Banser) untuk menjaga keamanan ibadat di gereja di Sulawesi Utara. Di Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun, pemuda muslim dari lintas organisasi turut menjaga keamanan perayaan Natal di 20 gereja yang ada wilayah itu.

Itu semua menunjukkan bahwa masyarakat kita lebih menginginkan kerukunan.

Kita perlu memberikan apresiasi positif kepada Polisi Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia yang telah menyiapkan pengamanan yang baik pada perayaan Natal 2016. Ribuan personil Polri dan TNI bertugas untuk memastikan perayaan Natal berjalan tanpa gangguan keamanan.

Kita juga harus memberikan penghormatan kepada para pejabat dan pemimpin yang memberikan sikap yang jelas dan tegas untuk menjaga kehidupan yang rukun dalam masyarakat kita. Sikap tegas pemimpin seperti itu turut membangun rasa nyaman dan aman warga negara.

Kehadiran Walikota Bandung Ridwan Kami di Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal di Gedung Sabuga Bandung 23 Desember lalu, contohnya. Kehadiran dan permintaan maaf--atas insiden yang terjadi sebelumnya--yang dilakukan Ridwan Kamil tersebut meyakinkan warga negara bahwa mereka memiliki pemimpin yang menjunjung konstitusi dan mengayomi kerukunan.

Memang ada insiden kecil yang mewarnai Natal tahun ini. Di Jambi, sempat terjadi kehebohan karena ada hotel memajang pohon natal yang bertuliskan huruf Arab. Insiden tersebut tidak membesar. Kedewasaan Pemerintah Daerah Jambi dan masyarakatnya dalam menyikapi persoalan ini patut juga diacungi jempol.

Menjadi sangat wajar kiranya jika banyak pihak berterimakasih kepada pemerintah atas penjagaan keamanan Natal 2016. Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), misal. Dalam bahasa Ketua KWI, Ignatius Suharyo, "Ini bukti nyata negara hadir dan ada untuk kita semua yang merayakan Natal hari ini."

Rasa aman pada perayaan Natal 2016 ini bukan cuma diperuntukkan bagi umat nasrani di Indonesia saja. Rasa aman ini disyukuri oleh seluruh warga negara yang menjunjung kerukunan dalam bermasyarakat.

Diterbitkan sebagai Editorial Beritagar.id
URL sumber: https://beritagar.id/artikel/editorial/natal-aman-masyarakat-nyaman

Jaringan

Kontak