Selamat bekerja Gubernur dan Wakil Gubernur baru

Ilustrasi oleh Salni Setyadi

Senin (16/10/2017) sore Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berjalan menuju Istana Negara diiringi kirab, yang sudah menjadi tradisi pelantikan gubernur di Istana sejak 2016. Senin sore ini, oleh Presiden Joko Widodo, keduanya dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh UUD Negara Republik Indonesia 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa," begitulah kutipan sumpah jabatan yang diucapkan Anies sore ini.

Anies dan Sandi sudah resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Hari ini adalah hari pertama dari apa yang disebut Anies sebagai fase ketiga perjuangannya.

Anies pernah menyatakan bahwa ada tiga fase dalam perjuangannya mengubah Jakarta. Yaitu, fase kampanye, fase persiapan, dan fase pelaksanaan.

Warga Jakarta sudah barang tentu menantikan pelaksanaan itu. Ada begitu banyak tantangan yang harus direspons oleh Gubernur Anies dan Wagub Sandi. Ada sejumlah janji yang harus dipenuhi oleh mereka berdua.

Kita, pemilih maupun pihak yang hanya bisa mengamati dalam Pilkada DKI Jakarta, tentu masih ingat janji yang pernah disampaikan Anies dan Sandi selama masa kampanye. Ada 23 janji yang pernah disampaikan oleh Anies dan Sandi saat itu.

Warga DKI Jakarta tentu akan menagih pelaksanaan jani-janji tersebut. Tagihan janji itu bukan semata-mata tagihan janji politik. Para pemilih boleh jadi menagih janji-janji itu karena pelaksanaan janji-janji itu mereka butuhkan demi memperbaiki kualitas hidupnya.

Di bidang kesehatan, misal. Selain akan merevisi dan memperluas manfaat Kartu Jakarta Sehat, layanan dokter komunitas juga akan direvitalisasi. Wilayah-wilayah dengan kualitas air terburuk akan menjadi prioritas perluasan cakupan dan perbaikan kualitas layanan air bersih.

Upaya untuk mewujudkan janji-janji itu pasti ditagih oleh warga Jakarta. Sekali lagi, bukan semat-mata menagih janji kampanye, melainkan karena warga membutuhkannya.

Meskipun terdengar normatif, janji di bidang pendidikan pasti juga ditunggu pemenuhannya. Bantuan-bantuan di bidang pendidikan pasti sangat dibutuhkan warga DKI di tengah biaya pendidikan yang memang mahal.

Apalagi jika pendidikan kejuruan memang berhasil diintegrasikan ke dalam dunia usaha sehingga menghasilkan lulusan yang langsung terserap ke dunia kerja dan berwirausaha. Hal tersebut bisa terkait juga dengan janji untuk membuka 200 ribu lapangan kerja baru dan menghasilkan 200 ribu pewirausaha baru selama lima tahun.

Penyediaan lapangan kerja baru seperti itu dan dibarengi dengan upaya untuk meningkatkan daya beli warga yang tidak mampu--seperti yang dijanjikan--penting menjadi perhatian utama Anies dan Sandi. Hal tersebut terkait dengan data yang menunjukkan bahwa ketimpangan di Jakarta masih sangat tinggi.

Selain hal-hal tersebut di atas, masih ada janji lain yang pernah disampaikan Anies dan Sandi. Kita tentu boleh berharap bahwa semua janji itu akan terwujud. Setidaknya Tim Sinkronisasi Anies-Sandi menyatakan telah menerjemahkan 23 janji-janji tersebut menjadi 167 program dan 527 kegiatan, yang dibagi ke 14 bidang Rancangan Kerja Program Daerah (RKPD).

Di luar 23 janji tersebut, Anies dan Sandi tentu berhadapan juga dengan harapan-harapan lain warga Jakarta. Salah satu harapan yang sangat kentara di tengah masyarakat Jakarta bahwa layanan publik dan pembenahan birokrasi harus dilangsungkan lebih baik lagi--atau setidaknya dipertahankan.

Gubernur dan Wakil Gubernur terdahulu telah meninggalkan jejak yang baik pada perbaikan kualitas layanan publik dan pembenahan birokrasi ketimbang era sebelumnya. Masyarakat tentu ingin hal tersebut semakin baik lagi.

Memenuhi janji dan harapan masyarakat memang tidak semudah saat mengucapkannya dalam kampanye. Namun seberat apapun, harus ditunaikan, karena janji itulah---antara lain--yang telah memikat para pemilih dan menjadikan Anies-Sandi sebagai nahkoda DKI.

Di atas hal tersebut, harapan paling besar dari masyarakat adalah bahwa Anies dan Sandi harus mampu menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur bagi seluruh masyarakat Jakarta; bukan hanya bagi para pemilihnya. Kita berharap Anies dan Sandi bisa segera merekat kembali keretakan-keretakan sosial yang masih bersisa selepas Pilkada DKI Jakarta.

Sejumlah gesekan antarwarga masyarakat memang terjadi selama proses Pilkada DKI Jakarta 2017. Gesekan-gesekan itu, harus diakui, telah melonggarkan beberapa sisi kohesivitas sosial. Memperkuat kembali kohesivitas sosial itu tentu perlu dimulai dengan langkah-langkah nyata dari gubernur dan wakil gubernur baru.

Dukungan kita semua untuk mempererat kembali kohesivitas sosial itu tentu juga diperlukan. Hal itu bisa dimulai dengan penyikapan yang tepat terhadap kepala daerah baru DKI Jakarta.

Kita patut menaruh kepercayaan yang memadai kepada Anies dan Sandi untuk merespons tantangan-tantangan yang ada, untuk memegang janjinya dan memenuhi harapan besar warga DKI Jakarta.

Selamat bekerja, Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.

Diterbitkan sebagai Editorial Beritagar.id
URL sumber: https://lokadata.id/artikel/selamat-bekerja-gubernur-dan-wakil-gubernur-baru

Jaringan

Kontak