olala olala
lampu-lampu sudah menyala sepanjang jalan
berkelap-kelip
olala olala
genderang sudah ditabuh
lagu mulai didendangkan
tarian apa harus digerakkan?
ah, peduli apa
melenggok saja
olala olala
sorak sorai gembira
sambut jebakan
sambut maut
berebut
berebut
betapa nikmatnya jadi hidangan
di meja makan tuan-tuan
karena tak lagi perlu capek bikin pilihan
olala olala
dalam kemilau etalase
kegilaan jadi kegembiraan
dan dengar derak eskalator mengangkut ruh
ke bak sampah atawa pasar hewan
peduli apa
hanyut saja
olala olala
di bawah anderok manekin tak bercelana dalam
cuaca mengundang rangsangan peraduan
olala olala
olala olala
olala olala
olala
o
nikmatnya
bersenggama dengan bayang-bayang
ketimbang gulati kenyataan pekat
olala olala
olala
o
Yogyakarta, 14 Januari 1990