Tentang Seorang Tua Yang Pikun

"Two Old Men" karya Edvard Munch

tadi malam
saya lihat bapak banyak bicara
tentang orang-orang yang kepayahan
dan bapak tertawa di depan kamera
sungguh ini tak pernah kupercaya
hari sudah senja, bapak
betapapun ingatlah,
orang desa selalu menunggu malam
dengan terang purnama sebelum fajar tiba
lalu kenapa bapak tertawa
bagi rasa payah orang-orang terlunta?

ah, betapa memuakkan menghadapi dewa senja
yang masih saja tak bicara soal gelap dan istirah
barang dua kejap

tadi malam
bapak banyak mengumbar kata
tapi celaka, bapak
dari mana kata-kata itu dilahirkan?
sungguh ini tak kupercaya:
seorang tua menolak dunia sebagai rahim kata-kata
putaran nasib mungkin tak pernah ada
tapi keserakahan tetap bukan pembebasan

bapak,
bayi-bayi sudah kesengsem pada tetek ibu-ibunya
bagaimana mungkin besar ia dalam pengingkaran kesalahan?
semua harus berubah
sebelum tangisan jadi amarah

ketika kamu tertawa, bapak
maknanya adalah engkau tengah melawan kehidupan
karena orang yang kepayahan tak bisa gembira
tanpa kemungkinan dan pilihan

Yogyakarta, 24 Maret 1989

Jaringan

Kontak