+ ketika orang-orang sudah bangun
karena malam harus pergi
kenapa kau tak turut mereka
yang berangkat ke medan tempur?
- anjing-anjing akan mengerang serta-merta
jika tubuhnya terluka
tapi aku cuma seorang bocah
yang tak pernah cinta pada senjata
bila saatnya tiba
kura-kura akan melaut juga
tapi ingat,
ia sungguh-sungguh melangkah ke samodra
bukan ke tepian pantai
aku cuma seorang bocah penuh kesangsian
hingga perlu mercusuar untuk sebuah keberangkatan
aku ogah terjebak
kembali kepada kenyerian
saat menentang kepedihan
+ tapi bukankah semua orang harus beranjak
tuh kampung-kampung telah sepi
karena tak terurus dan penuh penyakit
tuh desa-desa tanpa sawah
karena petani diusir menuju kotak sampah
tuh kata-kata terkapar tanpa nyawa
karena sang ruh minggat tersingkirkan kebutaan dada
ini saatnya yang diam harus disingkirkan
kepahlawanan tengah diundang
untuk segera datang
- oh kebimbangan,
dalam ancaman mata jalang
begitu sukar orang mengelak
dari pantulan sinar dendam yang menyilaukan
aku cuma seorang bocah
yang menolak segala himpitan
tapi tak pernah bicara sompral
tentang pujian
pahlawan atau pecundang,
moksa tak pernah kesampaian
lewat perpindahan tanpa peta
pahlawan atau pecundang,
kepasrahan hanya bagi mereka
yang tak bisa lurus
jembatani hati-kata-kerja
ya,
aku seorang bocah
yang juga saksikan runtuhnya kepercayaan
atas kepala-dada-tugas manusia
yang juga rasakan kekerasan
menimpa para pengangguran
tapi siapa yang harus dilawan
jika kita juga membangun keberantakan?
Yogyakarta, 14 April 1989