kudapati kamu tergeletak tadi pagi
kemabukan macam apa yang kuasai kamu semalaman?
wajah kamu pucat
dimana darah kamu buang?
tak di jalan-jalan, kukira
tak di cakrawala, kukira
tak di ladang-ladang, kukira
tanpa dicerna, barangkali
kamu cuma bicara,
"ini zaman hanya butuhkan tubuh :
daging segar untuk sarapan orang
yang mengaku para penguasa waktu"
sebelum kamu bangun kemudian
kudapati wajahku dalam cermin
rusak pula rupanya
dia bernyanyi keras sekali,
"dalam bayang-bayang aku cari udara
sebab semesta tak pernah janjikan apapun
di depan perjuangan yang putus asa"
Yogyakarta, 1 Nopember 1989