TEMPO Interaktif, Jakarta - Tumpukan buku Step by Step Facebook, The Next Level terbitan Elex Media Komputindo berjejer mencolok di rak toko buku Gramedia Matraman, Jakarta, Rabu dua pekan lalu. Hari itu buku karya Sartika Kurniali, analis sistem di Direktorat Teknologi Informasi Universitas Bina Nusantara Jakarta, resmi beredar di pasaran, dan menambah ramai buku bertema media sosial.
Rak buku komputer di toko itu juga dipenuhi buku yang kebanyakan membahas panduan Facebook, Friendster, Twitter, Plurk, Blogspot, Wordpress, dan sejenisnya. Judulnya macam-macam, seperti Ngeblog dengan Hati karya Ndoro Kakung, Gaul Ala Facebook untuk Pemula karya Dirgayuza Setiawan, Click & Play-25 Games Favorit Facebook karya Astri Novia dan Asep Effendhy, Situs Gaul, Gak Cuma buat Ngibul! karya Merry Magdalena, Facebook on Love karya Ifa Avianty, Berteman dan Berbisnis Lewat Facebook karya Yuhefizar, Main Facebook Pakai Ponsel karya Ridwan Sanjaya, serta Facebook untuk UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dan Facebook for Cari Duit, keduanya terbitan Jubilee Enterprise.
Ada hampir seratus judul buku media sosial yang beredar sekarang. Bila Anda masuk ke toko buku daring (online) Inibuku.com dan mengetikkan beberapa kata kunci, akan muncul 26 judul buku tentang Facebook, 45 judul tentang blog, 5 judul tentang Twitter, 6 judul tentang Plurk, dan 5 judul tentang Friendster. Maraknya penerbitan buku seperti itu tak lepas dari popularitas media sosial online yang ditunjukkan oleh meroketnya jumlah pemakai di Indonesia. Pengguna Facebook, misalnya, pekan lalu mencapai 9,1 juta dari 1,5 juta pada awal tahun ini. Mereka butuh buku panduan. Klop.
Vincent Sugeng Hardojo, Managing Editor for Computer Publication Elex Media Komputindo, mengakui bahwa memang terjadi ledakan dalam penerbitan buku media sosial, terutama Facebook. Gejala itu sudah terlihat sejak Januari lalu, ketika penerbit yang tergabung dalam kelompok Kompas Gramedia itu meluncurkan buku Step by Step Facebook karya Sartika tentang Facebook yang pertama. "Ketika terbit, buku ini langsung meledak dan terus dicetak ulang setiap bulan," katanya.
Budi Ahyar T., Manajer Penjualan Agromedia Group, juga mengakui adanya booming buku media sosial. Agromedia memasarkan semua produk dari 18 penerbit yang dinaunginya. Untuk buku tentang Facebook saja, kata dia, ada sekitar sepuluh judul. "Penjualan buku jenis itu 1.500 hingga 2.000 per bulan," katanya. Step by Step Facebook merupakan buku terlaris Elex Media Komputindo saat ini dengan angka penjualan 10.000 eksemplar. "Ini luar biasa, karena setiap judul buku komputer rata-rata terjual 400 eksemplar per bulan," kata Vincent.
Buku itu berisi panduan bagi pemula untuk menggunakan Facebook. Di situ dikenalkan bagaimana mendaftar di Facebook.com, menambah teman, berbagi foto, mengobrol, memakai beberapa aplikasi, cara membobol firewall yang melarang akses ke situs ini, hingga paparan beberapa kasus kriminal yang terkait dengan jaringan sosial ini agar pengguna lebih waspada.
Adapun Step by Step Facebook: The Next Level, seperti judulnya, merupakan panduan lebih lanjut dari buku pertama. Buku ini berfokus lebih pada bagaimana kaum profesional, pebisnis, dan pengembang aplikasi dapat memanfaatkan Facebook untuk mendukung pekerjaannya. Di situ dicontohkan bagaimana membuat iklan dan mempromosikan jasa atau barang Anda serta studi kasus tentang beberapa halaman orang dan perusahaan terkenal seperti Presiden Amerika Serikat Barack Obama, penyanyi Britney Spears, Suara Anda Metro TV, Bukukita.com, dan AstraWorld.
Menurut Sartika, semula dia tak begitu tertarik dengan Facebook karena mengira isinya serupa dengan Friendster, jejaring sosial daring yang lebih dulu ada dan sempat populer tiga-empat tahun lalu. "Saya merasa Friendster kurang menawarkan manfaat kepada penggunanya. Hanya terkesan membuang-buang waktu saja," kata mahasiswa master of information system management Universitas Bina Nusantara itu.
Setelah dia teliti lebih dalam, persepsinya berubah. Sartika menemukan bahwa situs sosial ini memiliki banyak sekali kegunaan selain mempererat persahabatan. "Di sini ada juga kepentingan profesional, bisnis, dan pengembang aplikasi yang difasilitasi," kata Sartika, yang bersama Widodo Budiharto menulis buku Membangun Toko Online dengan Mambo dan Oscommerce.
Setelah Step by Step Facebook terbit, Sartika melahirkan buku berikutnya, The Next Level. Keduanya dibuat dalam lima bulan, sejak dari mengirim proposal buku ke penerbit, mengumpulkan bahan, eksperimen, merevisi kerangka tulisan, penulisan, dan penyuntingan. Lalu satu bulan lagi di tangan penerbit untuk proses penyuntingan dan pencetakan. "Buku komputer sebaiknya cepat saat pemasarannya. Siklus hidupnya pendek dan cepat sekali menjadi tidak up to date, katanya.
Buku lain yang tergolong meledak di pasaran adalah Panduan Praktis Mengoptimalkan Facebook karya Dirgayuza Setiawan, mahasiswa Media Communications dan International Relations di University of Melbourne, Australia. Buku terbitan Mediakita, anggota Agromedia Group, itu sudah tiga kali cetak ulang sejak muncul pada April lalu. "Hingga kini sekitar 9.000 eksemplar lebih yang diserap pasar," kata Yayan Sopyan, Direktur Mediakita.
Menurut Yayan, Mediakita mengeluarkan buku Facebook sejak awal tahun lalu, yakni Gaul Ala Facebook untuk Pemula karya Dirgayuza juga. Tapi rupanya itu terlalu dini, karena tren penggunaan Facebook di Indonesia belum marak. Buku pertama itu juga ditujukan untuk remaja, "Karena kami mengira Facebook akan seperti Friendster, dikeroyok para remaja. Ternyata trennya sekarang situs sosial itu lebih banyak dipakai orang dewasa, sehingga kami menerbitkan buku kedua yang ditujukan untuk pemula semua usia," kata Yayan, yang sempat juga menulis beberapa buku tentang Friendster dan blog.
Isi Panduan Praktis Mengoptimalkan Facebook sebenarnya mirip dengan Step by Step Facebook. Yang berbeda hanya pada cara pembahasannya. Buku Dirgayuza juga tidak memiliki studi kasus tentang halaman tokoh, dan buku Sartika tidak membahas aplikasi untuk Facebook di Windows dan Macintosh.
Dirgayuza pada mulanya penulis aktif buku dan artikel tentang Macintosh. Dia kini sudah menulis tujuh buku yang diterbitkan Mediakita dan Bukune, termasuk Panduan Lengkap Menggunakan Mac OS X Leopard untuk Pemula dan Panduan Membuat Presentasi di Mac, dan kini menyiapkan sebuah buku tentang Twitter.
Popularitas media-media sosial itu juga membuat Ridwan Sanjaya, mantan Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, yang kini sedang menempuh studi doktoral di bidang sistem informasi komputer di Assumption University, Bangkok, Thailand, menulis buku.
Ridwan telah menulis 52 buku sejak 2001 tentang berbagai topik, misalnya Step by Step Blogspot, Creative Facebook for Business, Most Wanted Blogging Tips. Bersama Arista Prasetyo Adi, dia menulis Panduan Cepat Menguasai Twitter.
Menurut Vincent, buku Membuat Blog dengan Blogspot karya Ridwan, yang diterbitkan Elex Media Komputindo tahun lalu, termasuk buku terlaris untuk jenis buku tentang blog. "Penjualannya mencapai 9.000 eksemplar," kata Vincent. Kelarisan ini mendorong penerbit menelurkan buku kedua, Membuat Blog dengan Blogspot Lanjutan.
Ridwan menuturkan, usulnya untuk menulis buku tentang blog sudah dia ajukan sejak 2005. Tapi, karena blog belum populer, usul itu baru disetujui tahun berikutnya. "Sedangkan untuk buku lainnya, seperti tentang Facebook, Plurk, dan Twitter, tampaknya lebih mudah diterima oleh penerbit karena sudah populer terlebih dahulu di luar negeri," katanya.
Kurniawan
Sumber: Tempo Interaktif