Masih Perlukah Kita Merawat Rasa Ingin Tahu?

Masih Perlukah Kita Merawat Rasa Ingin Tahu?

Di era AI yang bisa 'bertanya', masihkah rasa ingin tahu manusia punya tempat? Esai ini mengajak refleksi tentang curiosity dan kemanusiaan.

Menulis & Storytelling

Apa Jadinya Kalau Kisah Hidupmu Tak Pernah Diceritakan?

Apa Jadinya Kalau Kisah Hidupmu Tak Pernah Diceritakan?

Setiap kisah hidup berharga, tapi apa jadinya jika tak pernah diceritakan? Menulis memoar bukan...

Trump, Zelensky, dan Perebutan Kendali Narasi

Trump, Zelensky, dan Perebutan Kendali Narasi

Bagaimana pertemuan antara Trump dan Zelensky di Gedung Putih berubah dari diplomasi menjadi duel...

Catatan

Tata Kelola AI Tanpa Literasi Publik Adalah Jembatan Tanpa Jalan
Tata Kelola AI Tanpa Literasi Publik Adalah Jembatan Tanpa Jalan

Indonesia bergerak cepat membangun tata kelola artificial intelligence (AI), bahkan menggandeng...

Tubuh Digital Kita, Tambang Mereka
Tubuh Digital Kita, Tambang Mereka

Manusia bukan lagi sekadar pengguna. Di era AI, tubuh digital kita jadi ladang tambang yang...

Bangun Siang

Dua belas tahun lalu saya bangun siang. Matahari yang menembus kaca mobil terasa tidak enak di wajah saya, yang terasa tebal. Saya baru tidur selepas azan subuh pagi itu, dan ingin segera berangkat ke kantor beberapa jam kemudian.Saya tidak sabar untuk segera mengabarkan bahwa segalanya bisa dimulai sejak hari itu.Bagi saya, hari itu adalah hari istimewa. Saya meminta tolong Novi memesankan pizza. Saya merayakannya sesederhana itu saja, sambil meyakini bahwa hari itu akan dirayakan oleh lebih banyak orang kelak nanti. Saya meyakininya sejak dalam pikiran.

Kontak